Gelombang pasang Paumako melaut
Surut kembali dingin pagi
Nada anak dara berkebaya tenun
Berungkap hati,
Patah terkulai
Berbalas pantun
Tentang cerita cinta yang telah mati
Dongeng juang nenek moyang
Yosepha Alomang Makmur
Yosepha Alomang Damai
KAMI MENARI
Di bulan purnama raya
Telanjang dada, tak beralas
Tak takut pun gemetar nadi
Langgar Undang-Undang Palsu
Adat kami punya sejarah
KAMI MENARI
Dengan sarung karya tangan
Kebaya kain polos tak berbunga
Kami ini perempuan
Kami punya harga diri
DAN
KAMI AKAN TETAP MENARI
Bukan saja di saat purnama menyapa
Tapi juga di waktu bulan sabit
Angkat pedang untuk tambang
Perisai kayu bentengi napas
Tombak lembing tak ketinggalan
Mati terkubur tanah
Hidup terbelenggu lahar tambang
Harga ini 100% darah murni
UNTUK ASASI KAMI
YANG TUMBANG DI LUBANG TAMBANG
Surabaya,21-11-2012
Karya: Yustinus Gabriel Ukago
Mahasiswa Fakultas Filsafat
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
0 komentar:
APA YANG ANDA TERPIKIRKAN DI BENAK,DENGAN ARTIKEL DI ATAS INI...
TINGGALKAN KOMENTAR ANDA DI BAWAH INI.... !